Teori Pembelajaran Daring dan Luring
Pembelajaran Dalam Jaringan
Daring merupakan singkatan dari “dalam jaringan” sebagai pengganti kata online yang sering kita gunakan dalam berbicara teknologi internet.(Isman:2016) Daring adalah terjemahan dari istilah online yang bermakna tersambung ke dalam jaringan internet. Pembelajaran daring artinya adalah pembelajaran yang dilakukan secara online, menggunakan aplikasi pembelajaran maupun jejaring sosial. (Isman:2016) Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang dilakukan tanpa melakukan tatap muka, tetapi melalui platform yang telah tersedia.(Poncojari:2020) Segala bentuk materi pelajaran didistribusikan secara online, komunikasi juga dilakukan secara online, dan tes juga dilaksanakan secara online.(Carona :2020) Daring juga menyatakan kondisi pada suatu alat perlengkapan atau suatu unit fungsional.(Albitar:2020)
Sebuah kondisi dikatakan daring apabila memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut (Oktavia:2020):
a. Di bawah pengendalian langsung dari alat yang lainnya.
b. Di bawah pengendalian langsung dari sebuah sistem.
c. Tersedia untuk penggunaan segera atau real time.
d. Tersambung pada suatu sistem dalam pengoperasiannya,
e. Bersifat fungsional dan siap melayani.
Berdasarkan dari data yang telah dikumpulkan didapati bahwa Sebagian besar tenaga pendidik menggunakan Whatsaap Grup, Google meet, google form zoom sebagai platform pembelajaran daring. Selama pelaksanaan moda daring, peserta didik memiliki keleluasaan waktu untuk belajar. Peserta didik dapat belajar kapan pun dan dimana pun, tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Peserta didik juga dapat berinteraksi dengan guru pada waktu yang bersamaan, seperti menggunakan video call atau live chat.(Batubara:2020) Pembelajaran daring dapat disediakan secara elektronik menggunakan forum atau message. (Minarti 2020)

Pembelajaran Luar Jaringan
Pembelajaran di sekolah umumnya menggunakan metode tatap muka antara guru dan peserta didik untuk menyampaikan materi secara maksimal kepada peserta didik. Namun dalam situasi pandemi covid 19 metode tatap muka dihindari agar tidak menimbulkan penyebaran Covid 19. Dengan kata lain tidak selamanya pembelajaran bisa dilakukan secara tatap muka. (Nadia :2020) Metode luar jaringan (luring) atau offline dapat membantu peserta didik untuk tetap belajar.
Pembelajaran dengan metode Luring atau offline merupakan pembelajaran yang dilakukan di luar tatap muka oleh guru dan peserta didik, namun dilakukan secara offline. Sistematika pembelajarannya adalah guru memberikan materi berupa tugas hardcopy , file video pembelajaran, materi pembelajaran cetak ataupun menonton Televisi yang menyajikan acara materi pembelajaran. Kemudian diberikan kepada peserta didik dilaksanakan di luar sekolah. Metode pembelajaran di luar sekolah atau luring ini salah satu metode yang dapat diterapkan sementara waktu untuk melakukan pembelajaran, namun materi yang diberikan oleh guru harus menarik, sehingga siswa tidak mudah bosan dan badmood. Hal ini karena ruang lingkup pembelajaran luring yang sempit, sehingga memerlukan kreatifitas guru menyajikan materi agar tetap menarik. sehingga dalam melakukan pembelajaran siswa merasa senang. Kegiatan Luring tidak menggunakan jaringan internet, melainkan media lainnya seperti Televisi (TV) dan dokumen. Adapun jenis kegiatan yang dilakukan pada proses pembelajaran luring bisa dengan menonton cara menonton acara stasiun televisi yang menyajikan materi pembelajaran, kemudianpembelajaran luring juga bisa diimplementasikan dengan cara mengumpulkan karya berupa dokumen selama masa sekolah dari rumah.
Pembelajaran luring atau belajar secara mandiri harus sesuai dengan petunjuk-petunjuk yang ada dalam bahan ajar “manual” seperti Modul, Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dan bisa juga dengan menonton video-video pembelajaran yang bisa diputar tanpa jaringan internet. (Nadia:2020) Guru mata pelajaran menyiapkan modul, LKPD, tugas siswa, menyerahkan tugas untuk siswa kepada wali kelas dan melakukan penilaian. Guru mata pelajaran bertugas untuk membuat modul (bahan ajar) yang sesuai dengan materi yang akan dipelajari oleh siswa, membuat LKPD yang mudah dipahami oleh siswa dalam mengerjakan tugas, dan memberikan tugas.
Selanjutnya Wali kelas mendistribusikan tugas kepada siswa mengumpulkan kembali hasilpekerjaan siswa, menyerahkan hasil pekerjaan siswa kepada guru mata pelajaran, serta merekap nilai siswa dan melaporkan kepada orang tua siswa. Pada saat pendistribusian atau mengumpulkan kembali tugas-tugas dari siswa pada wali kelas maka diperlukan penjelasan-penjelasan yang berisikan keterangan-keterangan baik berupa materi, teknik dan cara mengumpulkan kembali masih perlu adanya pertemuan antara guru dengan peserta didik. Untuk menunjang berhasilnya metode pembelajaran Luring, diperlukan kerjasama antara guru, murid dan wali murid itu sendiri. Komunikasi antara guru dan serta kolaborasi dengan wali murid, menjadi hal yang tak dapat dihindari. Hal ini dikarena proses pengawasan belajar siswa seutuhnya ada dalam jangkauan orang tua selama pandemi Covid 19. (Lia:2020)
R U J U K A N
Mhd Isman, Pembelajaran Moda Dalam Jaringan (Moda Daring) (Muhammadiyah University Press, 2016).
Poncojari Wahyono, H. Husamah, and Anton Setia Budi, ‘Guru profesional di masa pandemi COVID-19: Review implementasi, tantangan, dan solusi pembelajaran daring’, Jurnal Pendidikan Profesi Guru, vol. 1, no. 1 (2020).
Carona Elianur, ‘Pilihan Media Pembelajaran Daring Oleh Guru Pai Di Bengkulu Tengah’, Jurnal As-Salam, vol. 4, no. 1 (2020), pp. 37–45.
Albitar Septian Syarifudin, ‘Impelementasi Pembelajaran Daring Untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan Sebagai Dampak Diterapkannya Social Distancing’, Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Metalingua, vol. 5, no. 1 (2020), pp. 31–4.
Oktafia Ika Handarini and Siti Sri Wulandari, ‘Pembelajaran Daring Sebagai Upaya Study From Home (SFH) Selama Pandemi Covid 19’, Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran (JPAP), vol. 8, no. 3 (2020), pp. 496– 503.
Batubara and Batubara, ‘Penggunaan Video Tutorial Untuk Mendukung Pembelajaran Daring Di Masa Pandemi Virus Corona’.
Minanti Tirta Yanti, Eko Kuntarto, and Agung Rimba Kurniawan, ‘Pemanfaatan Portal Rumah Belajar Kemendikbud sebagai Model Pembelajaran Daring di Sekolah Dasar’, Adi Widya: Jurnal Pendidikan Dasar, vol. 5, no. 1 (2020), pp. 61–8.
Nadia Fairuz Badriyah, Aplikasi Android Luring Cifra Berbasis Multimedia Interaktif Untuk Pembelajaran Civilisation Française (Universitas Pendidikan Indonesia, 2018).
Lia Nur Atiqoh, ‘Respon Orang Tua Terhadap Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi Covid-19’, Thufuli: Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam Anak Usia Dini, vol. 2, no. 1 (2020), pp. 45–52.