Pembelajaran dengan Kegiatan Service Learning
Pembelajaran dengan menerapkan kegiatan Service Learning ini merupakan salah satu alternatif dalam menyelesaikan masalah masalah pembelajaran ditengah pandemic. Khususnya di daerah pinggiran, tertinggal, untuk anak didik yang tidak memiliki smartphone atau area yang tidak terjangkau oleh signal. Adapun teknis dalam kegiatan ini mencakup empat proses, yaitu 1) perencanaan, 2) persiapan, 3) pelayanan dan refleksi.

Pada tahap pertama, Perencanaan. Tim Pendamping melakukan beberapa perencanaan melalui pemetaan permasalahan awal yang dihadapi siswa. Keterlibatan masyarakat, dan sekolah menuntut proses persiapan yang matang dan terorganisir dengan baik. Diperlukan konsultasi individu untuk memperkenalkan tujuan dan desain kegiatan kepada mitra di lapangan. Merancang suasana, dan feedback yang berkelanjutan. Menyesuaikan dan mengkomunikasikan keterbatasan fasilitas dan kapasitas (ruang, waktu, dana dan tenaga) dalam proses pembelajaran.
Tahap kedua, Persiapan. Melakukan pertemuan dengan siswa, praktisi, dan mitra kampus untuk kegiatan pengenalan terhadap kegiatan yang mendorong suasana terbuka dan akrab. Kelompok siswa (4-5 orang) dan mitra saling mengenal latar belakang dan tantangan. Secara terstruktur diadakan pertemuan, diskusi dan pelatihan selama masa kegiatan dengan mengintegrasikan perspektif ilmiah dan non-ilmiah. Pendekatan ini menantang mahasiswa untuk mengembangkan kegiatan yang kreatif dan innovatif, serta menyeimbangkan antara pengetahuan, keterampilan, pengabdian dan mengasah pengalaman untuk persiapan pekerjaan di masa depan.
Tahap ketiga, layanan. Dalam tahap ini, tim melakukan pendampingan untuk bersamasama dengan para pendidik melakukan simulasi pembelajaran tatap muka terbatas melalui teknik tutorial dengan menggunakan bahan ajar dan media belajar yang beragam. Melalui kelompok mahasiswa dapat mendorong kreativitas dan bekerjasama dengan mitra sekolah, diawasi oleh dosen. Melalui pertemuan rutin dan suasana kerja mandiri memungkinkan siswa untuk menerapkan dan menguji pengetahuan akademis dalam lingkungan kehidupan nyata. Semua kegiatan direkam dalam Buku Harian untuk kepentingan refleksi berkelanjutan.
Tahap keempat, refleksi dan evaluasi. Tim melakukan evaluasi terhadap proses pendampingan yang sudah dilakukan kepada para pendidikan. Untuk menyelesaikan proyek, proses pelaksanaan/pembelajaran dan hasil proyek harus dipresentasikan. Forum diskusi ini melibatkan semua pemangku kepentingan mendukung tujuan penyebaran dan penjangkauan dalam konteks yang lebih luas. Refleksi kritis dan diskusi terbuka menjadi inti dari acara penutup. Pada akhir kegiatan mahasiswa menyerahkan luaran proyek serta makalah refleksi tentang proyek mereka. Evaluasi proses dan pengembangan disarankan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan peserta serta mitra demi keberlanjutan kegiatan agar semua pemangku kepentingan menjadi lebih berpengalaman.
Adapun kegiatan ini sudah pernah dilakukan sekaligus diteliti melalui jurnal, silahkan klik disini