Intelegency vs Prestasi

Intelegensi atau biasa kita menyebutnya dengan IQ merupakan indikasi untuk mengetahui potensi anak. Dan idealnya untuk mengetahui potensi anak bisa dilakukan tes psikologi setidaknya 1-3 tahun sekali. Adapun interval dari hasil tes IQ ini pada umunya antara 105 hingga 115.
Hasil tes dalam tes IQ tersebut merupakan kondisi saat ini, sehingga bisa berubah-ubah sesuai dengan perkembangan anak. Sedangkan perkembangan anak itu sendiri dibarengi dengan perilaku dan attitudenya dalam bertumbuh kembang. Sedangkan perilaku anak itu dipengaruhi oleh dua hal, yaitu tipe pemikir dan pola asuh sekitar.
Intelegensi dengan prestasi tentu dua hal yang sangat berbeda. Belum tentu anak yang memiliki Intelegency tinggi dipastikan memiliki prestasi yang tinggi, begitu juga sebaliknya. Karena intelegency itu sendiri adalah potensi, jika dianalogikan ia adalah bahan baku. Sedangkan prestasi adalah hasil olahan dari bahan baku tersebut. Sehingga prestasi ini ditentukan oleh bagaimana orang-orang sekelilingnya mengolah bahan baku ini untuk menjadi sesuatu yang prestisius.
Dalam mengolah intelegency anak agar mencapai prestasi caranya adalah dengan belajar. Sedangkan kesuksesan belajar itu sendiri bagaimana ia mampu meminimalisir hambatan dalam belajar itu sendiri. Adapun hambatan dalam belajar ada dua jenis, yaitu yang pertama adalah hambatan psikis contohnya adalah perasaan sedih, marah, kecewa, tidak termotivasi dan lain sebagainya. Sedangkan yang kedua, adalah hambatan fisik, contohnya adalah Tuli, Buram, Sakit dan lain sebagainya.