Hati Suhita

Hati Suhita Adalah Novel karya ning Khilma Anis yang menceritakan kisah cinta orang orang istimewa antara Alina Suhita, Gus Biru, Dan Rengganis.
Pesantren diambil sebagai latar dari novel ini. Gus Biru adalah keturunan tunggal dari seorang Kyai besar. Yang tentunya menjadi harapan satu satunyan penerus kelangsungan pesantren.
Disisi lain, gus Biru juga seorang aktifis pergerakan di kampus yang cerdas, tampan, dan berwibawa. Pada saat kuliah gus Biru jatuh cinta kepada seorang wanita cantik berjilbab yang cerdas bernama Rengganis selain sesama aktifis, Rengganis juga seorang penulis. Di mata gus Birru hanya Rengganis yang bisa memahami passion dan visi kedepannya. Berbeda dengan pak kyai yang selalu ingin gus Birru menjadi Kyai untuk meneruskan pesantren mereka.
Akan tetapi cinta gus birru dan rengganis harus kandas begitu saja karna perbedaan garis keturunan antara keduanya, Gus Birru di jodohkan dengan gadis cerdas yang mumpuni dalam ajaran pesantren pilihan bu Nyai yakni Alina Suhita.
Gus Birru tidak bisa mengelak dari perjodohan itu dan pada akhirnya gus Birru menikahi Alina dengan bayang-bayang Rengganis.
Rumah tangga gus Birru dan Ning Alina berjalan dengan kesengsaraan sikap gus Birru begitu dingin terhadap ning Alina, Badai besar menemani kehidupan Alina bahkan gus Birru sama sekali tidak menyentuhnya selama tujuh bulan usia pernikahan, Hal ini terjadi karena gus Birru belum bisa mencintai istrinya seutuhnya.
Dalam perang batin yang mendalam, Alina memilih untuk menenangkan dengan berziarah dan tirakat dalam sujudnya. Ia pun juga menjalankan kewajiban dengan turut membantu mengelolah pesantren sang Kyai.
Gus Birupun menyadari kiprah Alina yang membuat pesantren semakin maju. Gus biru berusaha untuk menyelesaikan urusannya dengan Rengganis. Dan rengganis memilih untuk melanjutkan pendidikannya keluar negeri, melanjutkan cita citanya.
Gus Biru kembali ke Alina, memperbaiki rumah tangganya. Mengisi hari hari dengan bahagia bersama Alina.
Inilah Kesabaran Alina suhita dalam mempertahankan Rumah tangganya dengan berbagai cobaan pahit yang menyelimuti kehidupan Rumah tangganya serta ketulusan cinta yang dapat meluluhkan hati setiap orang.
Allah sang Maha Pengatur semuanya, sepahit apapun masalah yang dijalani. Hanya Allah tempat bersandar, kita pasrahkan semuanya. Disanalah rencana terbaikNya berjalan.